Selasa, 16 Februari 2016

Keraton Jogja

Dibangun antara tahun 1756-1790 oleh Sultan Hamengkubuwono pertama,Keraton Jogja merupakan  bangunan ber-arsitektur tradisional Jawa yang sangat mempesona,meskipun sentuhan fasilitas bergaya Eropa juga ditambahkan di kemudian hari.Setiap element yang ada di Keraton Jogja melambangkan simbol dan senyawa dari konsep Hindu -Jawa kuno.Perpaduan semesta di utara-selatan ,membentang sumbu Samudra Hindia di selatan Gunung Merapi ke utaranya.Keraton Jogja laksana pusat semesta harmonisasi Keraton dengan pasukan inti Sang Pencipta.
 
Cara terbaik untuk mencoba menggali dan memahami berbagai kompleksitas,yang penuh dengan aroma mistik,adalah dengan melakukan wisata dengan pemandu yang banyak dijumpai di sini,banyak keturunan keluarga keraton atau abdi dalem keraton yang biasanya siap memberi penjelasan kepada wisatawan yang datang.
Gapura besar pada pintu masuk adalah pengkiasan senyawa yang dirancang untuk menolak gangguan roh roh dan mahkluk jahat.
Dalam pendopo Bangsal Sri Manganti,di bagian barat, adalah tempat dimana Sultan menerima para tetamunya.Tari tarian tradisional biasanya juga dipersembahkan di sini pada hari kamis dan minggu pagi.

Di bagian timur,pendopo Bangsal Trajumas terdapat tandu pernikahan,meja kosmetik,dan beberapa harta pusaka keraton lainnya.Sebuah gazebo bergaya eropa dengan kaca berwarna,dulunya digunakan oleh musisi keraton.
Mendominasi halaman keraton adalah Bangsal Kencono,dengan atap yang tinggi dan berpuncak runcing,menggambarkan gunung meru yang dipercaya adalah pusat dari alam semesta.Di belakang bangunan utama ini terdapat nDalem Ageng Proboyakso.


Kesemuanya ada dalam pengawasan oleh prajurit ,punggawa keraton,yang berpakaian tradisional adat jawa lengkap dengan blangkon.
Beberapa wanita dengan kemben traditional adat Jawa juga sering terlihat di rute prosesi pelayanan teh dan jamuan untuk sultan tiga kali sehari.Setelah keraton ditutup dari pengunjung ,para wanita emban ini juga akan melakukan ritual pemurnian dengan air sakral dan bunga bunga untuk membersihkan keraton dari hal hal jahat yang diduga bisa masuk menyelusup.

Sebelum meninggalkan area Keraton,kita bisa melihat museum Kereta Kencana yang berada diantara alun alun dan pintu masuk,di sana kita bisa melihat barang barang buatan Eropa yang dipersembahkan oleh para Belanda kepada Sultan sebelumnya.

Penasaran lebih jauh tentang bangunan lain di lingkungan Keraton Jogja dan detailnya?? sobat bisa berkunjung ke Keraton Jogja.Dari Jalan Malioboro sobat bisa berjalan kaki ke arah Keraton,ataupun menggunakan andong dan becak yang berada di sepanjang jalan ke lokasi.Di hari minggu dan hari libur tempat ini selalu padat oleh lautan pengunjung.Biasanya Keraton akan dibuka untuk pengunjung sekitar pukul 08.00 wib dan akan ditutup pada pukul 14.00 wib,untuk hari sabtu sampai dengan kamis.Untuk hari jum'at biasanya akan dibuka pada pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 11.00 wib.

1 komentar:

  1. Prediksi Togel HK Mbah Bonar 28 Agustus 2019 Ayo Pasang Angka Keberuntunganmu Disini Gabung sekarang dan Menangkan Ratusan Juta Rupiah !!!

    BalasHapus