Kamis, 03 April 2014

Sumbangan Untuk Panti Ngasuhan

    Sore yang semlohe di hari itu,matahari sudah tak begitu menyengat namun tetap hangat.Si Jablud,begitulah nama pemuda tanggung yang nanggung ini,lagi nyantai di depan rumah.Matanya sibuk memperhati orang orang yang berseliweran di jalanan,ketika mak slenuk seorang cewek semanis tebu tiba tiba nyamperin Jablud entah dari mana asalnya.
Pakaiannya trendy, bercelana jeans,blouse lengan panjang,berjilbab dan mengampluk tas punggung. 


“Assalamu’alaikum mas,met sore,ngapunten mengganggu,” sapa si gadis manis.

“Wa wa’alaikumsalam mbak,ada yang bisa saya bantu?”jawab Jablud tergagap sembari memamerkan senyum kejombloannya.
Dan seketika itu si gadis manis langsung mengelungkan sebuah kotak dengan lobang kecil di bagian atas bertuliskan “SUMBANGAN UNTUK PANTI ASUHAN''

Dengan reaksi tanggap darurat seketika itu juga tangan kanan Jablud secara otomatis langsung mengambil dompet di saku celana belakang tanpa dikomando.Diusrutnya 5 ribuan, ah kurang pikir Jablud,kemudian diusrut lagi ketemu pak Soekarno Hatta,diamankan ke pinggir.Hehehe
Dan  njeketek ketemulah si merah berikutnya tapi kali ini minus angka 0 satu.Dimasukkanlah uang tersebut ke lubang di kotak itu sambil mata mereka saling bertukar pandang.

Si gadis manis berkata“Terima kasih mas,moga barokah.”
“A,amin mbak,”sahut si Jablud.
Si gadis manis pun belum juga beranjak dari tempatnya berdiri.

Tiba tiba Jablud merasakan sesuatu yang menggetarkan, mengagetkan.Kotak amal itu serasa bergoyang,semakin kuat.Dan jemari Jablud terlepas dari lubang kotak amal tersebut.Jablud pun gagal mempertahankan rupiah merah tersebut.
''OK deh, aku rela melepasmu duhai uang,''desah Jablud menarik nafas panjang.Matanya terus mengekori si gadis manis itu hingga hilang di tikungan,tanpa sempat mengucap salam perpisahan atau sekedar kenalan.Sedikit gores haru mewarna di sore itu.


''Hahaha.. kere kere..habis dapet duit langsung ngiprit sak geleme dewe tanpa uluk salam,''kata Jablud menghibur diri.



0 komentar:

Posting Komentar